Selasa, 31 Mei 2011

Tentang Dr. Yusuf Al Qorodlhowi

Assalamualaikum blogger yang budiman...
beberapa saat yang lalu saya membaca tulisan di facebook yang menurut saya berisi fitnah yang bertubi-tubi terhadap Syekh Dr. Yusuf Al Qorodlhowi. ketika saya minta klarifikasi data dll serta saya beri nasehat untuk tidak asal fitnah hanya bermodal "katanya" atau dapat "copas" dari blog seseorang di internet yang barangkali blog itu merupakan milik orang yang "sepaham" dengannya, tiba2 di tengah chating akun fb yang yang menuliskan artikel tersebut dinonaktifkan atau mungkin akun fb saya yang diblok oleh pemilik akun tersebut. nah untuk sebagai upaya memandang atau menilai Dr. Yusuf Al Qorodlhowi secara objektif sebagaimana penilaian orang2 besar yang pernah berinteraksi langsung dengan beliau, saya berinisiatif meng"copas" tulisannya ust. Farid Nu'man sebagai berikut:

Kesaksian Para Ulama Terhadap Syaikh Yusuf al Qaradhawy -hafizhahullah
Farid Nu’man

Mukaddimah

Pada edisi-edisi sebelumnya telah kami paparkan kesaksian ulama dunia terhadap Imam Hasan al Banna, Asy Syahid Sayyid Quthb, Asy Syahid Abdullah ‘Azzam, dan Asy Syahid Ahmad Yasin –rahimahumullah. Kali ini akan kami paparkan pula kesaksian para ulama dunia terhadap seorang ‘alim besar yang dibesarkan dalam madrasah da’wah Al Ikhwan, yang oleh majalah Al Muslimun-nya Persatuan Islam (Persis) disebut sebagai mujtahid abad ini, yaitu Dr. Yusuf al Qaradhawy –semoga Allah menjaganya dan menjadikan ilmunya bermanfaat bagi manusia. Sejak kecil ia sudah dipanggil al ‘Allamah (yang luas ilmunya) oleh staf pengajar di sekolah tingkat dasar Al Azhar, lantaran kecerdasannya. Bahkan pada masa-masa itu ia sudah memberikan ceramah, kuliah, seminar, bahkan fatwa seputar fikih sehari-hari. Ini mengingatkan kita kepada Imam asy Syafi’i -radhiallahu ‘anhu- yang sudah diminta memberikan fatwa pada usia lima belas tahun.

Memang ada yang mengkritiknya –dan itu hal yang biasa- baik dengan bahasa yang bijak atau kasar, ilmiah atau emosianal, seperti buku Membongkar Kedok Al Qaradhawy dan Menimbang Yusuf al Qaradhawy. Upaya jarh (celaan-kesaksian negatif) terhadapnya dari kalangan yang bukan ahli jarh wa ta’dil tentu tidak usah dirisaukan. Justru yang pantas kita simak adalah ta’dil (pujian-kesaksian positif) yang diperolehnya dari ulama dunia. Kami hanya bisa mengatakan, separah apapun manusia merendahkannya dan mencelanya dengan seburuk-buruknya celaan, mereka tidak bisa mengubah kedudukannya yang terlanjur istimewa di mata ulama dunia. Kedudukannya yang terhormat dalam komisi fatwa Rabithah ‘Alam Islami, Organisasi Konferensi Islam, Komisi Fatwa Eropa, Majelis Tinggi Universitas Islam Madinah, yang di dalamnya juga berkumpul para ulama dunia, membuktikan bahwa kehadirannya, dan ilmu yang dimilikinya adalah pandangan yang diperhitungkan dan dihormati para ulama tersebut. Tidaklah ada pertemuan ulama dunia, melainkan Yusuf al Qaradhawy tampak dalam barisan mereka. Anehnya, orang-orang yang hobi menyerangnya, justru tidak ikut dalam barisan mereka. Sebagaimana kata orang bijak, hanya orang besar yang bisa menghormati orang besar.

Kritikan tetaplah dinilai kritikan, namun itu semua tidaklah menghapuskan segala nilai kebaikan dan perjuangan yang diperbuatnya dan penghargaan yang telah diterimanya. Pada tahun 1411H ia mendapat penghargaan dari IDB (Islamic Development Bank) dalam bidang Ekonomi Islam. Tahun 1413H ia mendapat King Faisal Award bersama Syaikh Sayyid Sabiq –rahimahullah- sebagai penghargaan dalam bidang studi Islam. Tahun 1996M ia mendapat penghargaan dari Internasional Islamic University Malaysia dalam bidang ilmu pengetahuan. Tahun 1997M ia mendapat penghargaan dari Sultan Hasan al Bolkiah dalam bidang fikih Islam. tahun 1999M/1420H, ia mendapatkan penghargaan dari Al ‘Uwais karena pengabdiannya dalam ilmu pengetahuan.

Apa kata Ulama tentang Syaikh Yusuf al Qaradhawy?

Hasan al Banna –rahimahullah- berkata, “Sesungguhnya dia –Al Qaradhawy- adalah seorang penyair berbakat dan jempolan. Yusuf al Qaradhawy bertemu Hasan al Banna pada saat usianya masih sangat belia.

Mantan mufti Kerajaan Saudi Arabia dan mantan ketua Hai’ah Kibar al Ulama, Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz –rahimahullah- berkata, “Buku-bukunya memiliki bobot ilmiah dan sangat berpengaruh di dunia Islam.” Dalam masalah perdamaian Palestina – Israel, Syaikh bin Baz berselisih paham dengan Syaikh al Qaradhawy. Syaikh bin Baz menyetujui perdamaian sedangkan Syaikh al Qaradhawy tidak. Keduanya saling memberikan bantahan dengan bahasa yang sangat indah dan sopan. Keduanya saling memuji dengan panggilan-panggilan yang mengandung keluhuran akhlak keduanya. Silakan lihat dalam Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid III, Pustaka al Kautsar.

Syaikh al Muhaddits Muhammad Nashiruddin al Albany –rahimahullah- berkata dalam Muqaddimah kitabnya, Ghayatul Maram fi Tahkrijil Hadits al Halal wal Haram, kitab yang mentakrij hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Al Halal wal Haram fil Islam-nya Syaikh al Qaradhawy, berkata, “Saya diminta (Al Qaradhawy) untuk meneliti riwayat hadits serta menjelaskan keshahihan dan kedhaifan hadits yang terdapat dalam bukunya (Al Halal wal Haram). Hal itu menunjukkan ia memiliki akhlak yang mulia dan pribadi yang baik. Saya mengetahui itu semua secara langsung. Setiap saya bertemu dia dalam satu kesempatan, ia akan selalu menanyakan kepada saya tentang hadits atau masalah fikih. Dia melakukan itu agar ia mengetahui pendapat saya mengenai masalah itu dan ia dapat mengambil manfaat dari pendapat saya tersebut. Itu semua menunjukkan kerendahan hatinya yang sangat tinggi serta kesopanan dan adab yang tiada tara. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatangkan manfaat dengan keberadaan.” Demikian kesaksian Syaikh al Albany terhadap Syaikh al Qaradhawy. Mereka berdua memiliki hubungan ilmiah yang baik sebagaimana yang diceritakan dalam buku biografi Syaikh al Albany. Walau terjadi perbedaan pandangan fikih di antara mereka seperti masalah nyanyian dan musik, zakat pertanian, seputar masalah hadits, dan lain-lain, itu semua tidak merubah hubungan baik mereka.

Al ‘Allamah Abul Hasan an Nadwi rahimahullah –pemikir Islam terkenal dari India- berkata, “Al Qaradhawy adalah seorang ‘alim yang sangat dalam ilmunya sekagus sebagai pendidik kelas dunia.”

Al ‘Allamah Musthafa az Zarqa’ –ahli fikih dari Suriah- berkata, “Al Qaradhawy adalah hujjah zaman ini dan ia merupakan nikmat Allah atas kaum muslimin.”

Al Muhaddits Abdul Fattah Abu Ghuddah rahimahullah –ahli fikih dari Suriah dan tokoh Ikhwanul Muslimin- dia berkata, “Al Qaradhawy adalah mursyid kita. Ia adalah seorang ‘Allamah.”

Syaikh Qadhi Husein Ahmad –Amir Jamiat Islami Pakistan- berkata, “Al Qaradhawy adalah madrasah ilmiah dan da’awiyah. Wajib bagi umat untuk mereguk ilmunya yang sejuk.”

Syaikh Thaha Jabir al Ulwani –Direktur International Institute of Islamic Thought di As- berkata, “Al Qaradhawy adalah faqihnya para da’i dan da’inya para faqih.”

Syaikh Muhammad al Ghazaly rahimahullah¬ –Ulama besar mesir, tokoh Ikhwan dan guru Al Qaradhawy, “Al Qaradhawy adalah seorang imam kaum muslimin zaman ini yang mengabungkan fikih anatara akal dan atsar.” Ketika ditanya lagi tentang Al Qaradhawy, ia menjawab, “Saya gurunya, tetapi ia ustdazku. Syaikh dulu pernah menjadi muridku, tetapi kini ia telah menjadi ustadzku.”

Syaikh Abdus Salam –ulama dan da’i terkenal- berkata, “Al Qaradhawy adalah pemimpin penuh hikmah dalam meretas orisinalitas dan tajdid serta tauhid. Ia bagaikan sebutir buah ranum yang dihasilkan da’wah Imam Syahid Hasan al Banna.”

Syaikh Abdullah bin Baih –dosen Universitas Malik Abdul Aziz di Saudi- berkata dalam pujian yang sangat panjang, kami ringkas, “Sungguhnya Allamah Dr. Yusuf al Qaradhawy adalah sosok yang tidak perlu lagi pujaan karena ia seorang ‘alim yang memiliki keluasan ilmu bagaikan samudera. Ia adalah seorang da’i yang sangat berpengaruh. Seorang murabbi generasi Islam yang sangat jempolan dan seorang reformis yang berbakti dengan amal dan perkataan. Ia sebarkan ilmu dan hikmah karena ia sosok pendidik yang profesional.

Lebih dari itu, sesungguhnya Syaikh al Qaradhawy bukanlah seorang faqih yang hanya menyodorkan solusi teoritis mengenai masalah-masalah umat saat ini –masalah ekonomi, sosial dan lainnya- tetapi ia adalah seorang praktisi lapangan yang tangguh dan langsung turun ke lapangan. Ia telah menyumbangkan kontribusinya yang sangat besar dalam mendirikan pusat-pusat kajian keilmuan, universitas-universitas, dan lembaga-lembaga bantuan. Ringkasnya, Al Qaradhawy adalah seorang imam dari para imam kaum muslimin masa kini dan ia adalah seorang Syaikhul Islam masa kini.”

Syaikh Abdullah al ‘Aqil –mantan sekretaris Liga Muslim dunia- berkata, “Al Qaradhawy adalah laki-laki yang tahu langkah da’wah sekaligus sebagai faqih zaman ini.”

Syaikh Abdul Majid az Zindani –da’i dan tokoh harakah asal Yaman- berkata, “Al Qaradhawy adalah seorang ‘alim dan mujahid.”

Syaikh Abdul Qadir al Umari –mantan ketua Mahkamah Syariah Qatar- berkata, “Al Qaradhawy adalah seorang faqih yang membawa kemudahan-kemudahan.”

Syaikh Muhammad Umar Zubeir berkata, “Al Qaradhawy adalah pembawa panji kemudahan dalam fatwa dan kabar gembira dalam da’wah.”

Syaikh Dr Muhammad Fathi Utsman –seorang pemikir Islam terkenal- berkata, “Al Qaradhawy adalah seorang tokoh dan da’i yang memiliki mata hati yang tajam dan melihat realitas.”

Syaikh Adil Husein –penulis muslim dan tokoh Partai Amal di Mesir- berkata, “Al Qaradhawy adalah ahli fikih moderat zaman ini.”

Syaikh Rasyid al Ghanusyi –tokoh harakah dan ketua partai nahdhah di Tunisia- berkata, “Ia adalah Imam Mujaddid. Al Qaradhawy adalah lisan kebenaran yang memberikan pukulan keras kepada orang-orang munafik di Tunisia.”

Syaikh Ahmad ar Rasyuni –ketua Jamaah Tauhid Maroko- berkata, “Al Qaradhawy adalah seorang faqih yang mengerti penerapan syariah.”

Syaikh Umar Nashef –Direktur Universitas King Abdul Aziz- berkata, “Al Qaradhawy berada pada puncak pengabdiannya pada ilmu pengetahuan.”

Syaikh Adnan Zarzur –Profesor dan ketua Dekan Fakultas Ushuluddin di Universitas Qatar- berkata, “Al Qaradhawy adalah seorang mujaddid. Ia adalah faqih dan mujtahid zaman ini. Al Qaradhawy telah berhasil menggabungkan ketelitian seorang faqih, semangat da’i, keberanian seorang mujaddid, dan kemampuan seorang imam. Al Qaradhawy telah membangun da’wah Islam dalam fiqih dan ijtihad.”

Ustadz Isham Talimah mengutip perkataan seorang ulama, “Andaikata Al Qaradhawy hanya mengarang buku Fikih Zakat, dia akan berjumpa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan telah dianggap membaktikan dirinya di bidang ilmiah untuk kepentingan Islam dan Umat Islam.”

Imam Abul A’la al Maududi rahimahullah mengatakan bahwa Fiqih Zakat adalah buku zaman ini dalam fikih islam. Para spesialis masalah zakat mengatakan belum ada satu karya pun yang memandingi Fiqih Zakat karya Al Qaradhawy.

Demikian kesaksian positif para Ulama dan Tokoh Islam dunia terhadap Syaikhuna, Dr. Yusuf al Qaradhawy hafizhahullah. Wallahu A’lam




Berjalan di atas angin.... mereguk cinta menambat asa... lalui hidup dengan cinta dan kerinduan... Allahu Ghoyatuna...

Anda Pengunjung Ke :